Senin, 01 Desember 2014

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN



MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
Kita mengajar harus memilih pendekatan, strategi, metode, teknik yang sesuai dengan kondisi dan situasi anak yang akan kita ajar, supaya tujuan pengajaran tercapai dengan hasil yang baik. Bila guru tidak menggunakan strategi belajar yang sesuai, maka hasil belajar yang diharapkan tidak akan tercapai secara optimal.
Pendekatan dalam Pengajaran
Pendekatan adalah suatu jalan, cara, atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian tujuan pengajaran bila dilihat dari proses pengajaran atau materi pengajaran itu dikelola. Contoh pendekatan CBSA, kontekstual, induktif, deduktif, spiral, pemecahan masalah, matematika realistik.

Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah cara guru memotivasi siswa agar berpartisipasi, mengelola kelas sehingga pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya, dan mengatur materi kurikulum.

Metode Mengajar
Metode mengajar adalah cara mengajar atau menyampaikan (memberikan) materi pelajaran kepada siswa yang kita ajar. Contoh metode: ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan dan lain-lain.

Model Pengajaran
Model pengajaran dibedakan dengan strategi pengajaran, metode pengajaran, atau prinsip pengajaran. Model pengajaran mempunyai arti yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur.
Model pengajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Pola urutan dari macammacam
model pengajaran memiliki komponen yang sama.Komponen yang sama adalah bahwa setiap model pengajaran diawali dengan menarik perhatian/ motivasi siswa, diakhiri dengan penutupan berupa merangkum pokok-pokok pengajaran.
Tiap model pengajaran memerlukan pengelolaan dan lingkungan belajar yang berbeda. Model pengajaran kooperatif memerlukan lingkungan belajar yang fleksibel, pada model pengajaran langsung siswa duduk berhadap-hadapan dengan guru. Pada model pengajaran kooperatif siswa perlu berkomunikasi satu
sama lain, sedangkan pada model pengajaran langsung siswa harus tenang dan memperhatikan gurunya.
Model pengajaran mempunyai ciri:
(1) resional teoritik logis,
(2) tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
(3) tingkah laku mengajar diperlukan,
(4) lingkungan belajar yang diperlukan

Selanjut model pengajaran yang akan kita bahas hanya 3 model saja, yaitu model pengajaran langsung, model pengajaran kooperatif, dan model pengajaran berdasarkan masalah.

MODEL PENGAJARAN LANGSUNG
Model pengajaran langsung dirancang untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Pengajaran langsung tidak sama dengan ceramah, tetapi ceramah dan resitasi (pengecekan pemahaman dengan tanya jawab) berhubungan erat dengan model pembelajaran langsung.


Ciri-ciri pengajaran langsung adalah:
1. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
2. Sintak atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran                                                                                                 3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung belangsung dan berhasilnya pengajaran.
Fase-fase pengajaran langsung
No.
Fase
Peran Guru
1.
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Menjelaskan tujuan, materi prasyarat,
memotivasi dan mempersiapkan siswa
2.
Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
Mendemonstrasikan keterampilan atau
menyajikan informasi tahap demi tahap
3.
Membimbing pelatihan
Guru memberikan latihan terbimbing
4.
Mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik
Menegecek kemampuan siswa dan
memberikan umpan balik
5.
Mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik
Mempersiapkan latihan untuk siswa
dengan menerapkan konsep yang
dipelajari pada kehidupan sehari-hari


MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama
untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif
1. Siswa belajar dalam kelompok
2. kelompok dibentuk heterogen
3. Upayakan agar anggota kelompok berbeda.
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan.

Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif mempunya tiga tujuan penting, yaitu:
1.      meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model kooperatif unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit.
2.      agar siswa dapat menerima teman-temannya yang yang mempunyai berbagai
            perbedaan latar belakang.
3.      mengembangkan keterampilan sosial siswa antara lain: berbagi tugas, aktif bertanya menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
Fase ke
Indikator
Kegiatan Guru
1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan. 
3
Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok-kelompok
belajar                               
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara efisien.
4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari atau masingmasing
kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.                               
6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai
upaya atau hasil belajar individu maupun
kelompok.





Guru mempunyai tugas pada model ini adalah memilih pendekatan yang sesuai. Ada beberapa pendekatan untuk model kooperatif yaitu: STAD (Student Teams Achievement Devisions), tipe Jigsaw, tipe investigasi kelompok, tipe pendekatan struktural, Berikut perbandingan empat diantara tipe tersebut. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif.

Pendekatan Unsur
STAD
JIGSAW
Kelompok Penyelidikan
Pendekatan struktural
Tujuan
kognitif
Informasi
akademik
sederhana

Informasi akademik
sederhana

Informasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri
Informasi
akademik
sederhana

Tujuan sosial

Kerjasama dalam kelompok
Kerjasama dalam kelompok
Kerjasama dalam kelompok
Kerjasama dalam kelompok
Struktur kelompok

Kelompok heterogen 4-5 orang anggota

Kelompok heterogen 5-6 org
anggota dan
menggunakan
kelompok asal dan ahli     
Kelompok belajar
Homogeny dengan 5-6 orang anggota

Bervariasi, berdua, bertiga, kelompok 4-6 orang anggota
Pemilihan topik

Biasanya guru
Biasanya guru
Biasanya siswa
Biasanya guru
Tugas Utama

Siswa dapat
menggunakan
LKS dan
saling
membantu

Siswa belajar
materi dalam
kelompok ahli,
kemudian
membantu
kelompok asal
Siswa
menyelesaikan
inkuiri
kelompok

Siswa
mengerjakan
tugas-tugas
yang diberikan
baik sosial dan
kognitif
Penilaian

Tes mingguan,

Bervariasi, misal tes mingguan

Menyelesaikan proyek dan menulis laporan, dapat menggunakan tes essay   
Bervariasi
Pengakuan

Lembar
pengakuan dan
observasi lain
Publikasi lain

Lembar
pengakuan dan
observasi lain
Bervariansi
D. MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah
adalah suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antara disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama dan menghasilkan karya dan peragaan. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.
Pembelajaran berdasarkan masalah bertujuan untuk
(1) membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah.
(2) belajar peran orang dewasa yang autentik,
(3) menjadi pembelajar yang mandiri.
Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan masalah adalah sebagai berikut.

Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan masalah
Fase ke-
Indikator
Kegiatan Guru
1
Orientasi siswa kepada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
memotivasi siswa terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah yang dipilihnya

2
Mengorganisasikan siswa untuk belajar 
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.

3
Membimbing
penyelidikan individu
maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah

4
Menyajikan dan mengembangkan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, video, dan model dan membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya.      

5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan
refleksi dan evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan.       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar